ADAT ISTIADAT DESA GROGOLBENINGSARI

ADAT ISTIADAT DESA GROGOLBENINGSARI

Adat istiadat adalah perilaku budaya atau aturan yang telah diusahakan untuk diterapkan dalam suatu lingkungan masyarakat. Adat istiadat biasanya diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan tidak tertulis. Desa Grogolbeningsari merupakan salah satu desa di Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Kebumen Kecamatan Petanahan. Adat istiadat jawa sangatlah kental di desa Grogolbeningsari. Berikut adalah beberapa adat istiadat yang ada di desa Grogol Beningsari.

1.    MUPATI

Mupati adalah tradisi yang dilaksanakan saat kandungan berusia empat bulan. Dalam pelaksanaan mupati biasanya hal yang dilakukan adalah membuat slametan yaitu bentuk rasa Syukur kepada Alloh SWT atas nikat yang di anugrahkan kepada seseorang atas kehamilannya . dan pada malam hari dilaksanakan acara tahlilan, berdoa kepada Alloh SWT memohon agar diberikan keturunan anak yang baik soleh solehah. Dan masyarakt meyakini diusia kehamilan bulan ke 4 merupakan pemberian kehidupan ( Ruh ) pada janin / jabang bayi. Dan biasanya sodakoh makanan di acara mupati pasti ada tambahan makanan seperti, kupat, pisang, umbi-umbian.

2.    Mitoni

Dalam Tradisi mitoni artinya menyelenggarakan slametan untuk kandungan usia tujuh bulan. Tradisi mitoni diselenggarakan beragam tindakan antara lain mengundang tetangga untuk berdoa agar kelak kandungannya lahir dengan selamat, selain itu juga ada acara belah kelapa gading kuning yang digambar janoko dan srikandi agar kelak anak tersebut lahir kalo laki-laki memiliki sifat seperti janoko dan kalo perempuan memilki sifat srikandi.

3.    Sega Kembar Mayang

Tradisi sega kembar mayang adalah tradisi di desa Grogolbeningsari yang mana apabila ada saudara perempuan dan perempuan mempunyai anak yang hamil bersamaan. Dalam tradisi  sega kembar mayang kegiatan yang dilakukan adalah menjual nasi diperempatan jalan dan uniknya membelinya menggunakan wingka ( pecahan genteng )

 

4.    Papagan

Dalam tradisi didesa Grogolbeningsari sesudah bayi lahir diadakan acara papagan pada malam pertama, dalam acara “papagan” kegiatan yang dilakukan yaitu pembacaan kitab Al-barzanji. Tradisi papagan bertujuan megunkapkan rasa syukur dan bahagia atas kelahiran seseorang.

5.    Muputi

Dalam tradisi muputi ini merupakan lanjutan dari papagan. Dalam tradisi ini kegiatan yang dilakukan yaitu bercukur untuk bayi yang baru lahir dan pemberian nama. Dimalam hari biasanya kegiatan muputi yaitu pembacaan Kitab Al Barzanji.  

6.    Ruwat

Ruwat adalah salah satu tradisi di desa Grogolbeningsari yang mempunyai tujuan untuk membuang keburukan dari sesuatu gangguan. Tradisi ruwat dipercaya dapat membuang hal hal buruk. Ruwat biasanya dilakukan pada mereka yang mempunyai anak tunggal atau yang hanya memiliki dua saudara.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter