Makam Syekh Anom Sidakarsa menjadi Cagar Budaya Yang Harus Dilestarikan

Selasa 13/05/2025, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen melakukan survey, pengukuran, dan penelitian terkait Makam Syekh Anom Sidakarsa. Hal itu dilakukan terkait kelayakan dan tidaknya Makam Syekh Anom Sidakarsa menjadi salah satu Cagar Budaya diwilayah Kabupaten Kebumen tepatnya di Dukuh Wadas Rt 003 Rw 003, Grogolbeningsari, Kecamatan Petanahan.

Survey dilakukan terkait bentuk Nisan dan dilihat dari bentuknya menurut Tim Survey diperkirakan kisaran tahun 1700an, era Hanyongkrokusumo atau abad 18 akhir. Dan berdasarkan bentuk nisannya menurut Tim Survey Syekh Anom Sidakarsa merupakan Tokoh dibidang Agama. Dan dilihat dari Batu Nisannya batu itu tidak berasal dari wilayah Kabupaten Kebumen melainkan berasal dari wilayah pegunungan atau daerah yang memiliki gunung api.

Selain itu juga dilakukan penelitian tentang Buku Peninggalan yang ditulis dengan tangan menggunakan Huruf Arab Pegon dan diperkirakan buku tersebut ditulis kisaran tahun 1870an. Hal itu dikuatkan karena ditulis menggunakan tinta dan juga bentuk atau jenis kertas yang digunakan. Menurut Masyayikh (Kyai Muhyidin dan Kyai Abu Kholid Mawardi) isi dari buku tersebut menjelaskan tentang ilmu Fiqih dan Akidah.

Selain itu juga dilakukan penelitian ke Sumur Peninggalan Syekh Anom Sidakarsa (Sumur Tua) yang berada di wilayah Rt 001 Rw 003, Desa Grogolbeningsari.