REMBUK STUNTING DESA GROGOLBENINSARI
Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia. Salah satunya berfokus pada layanan primer. hal ini sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan.
Kegiatan Rembuk Stunting ini dihadiri oleh anggota Posyandu desa Grogolbeningsari sejumlah 6 Posyandu.
Sebagai narasumber dalam kegiatan ini beliau dr. Endah Prasetiati, S.Gz. dari Puskesmas Petanahan serta Bidan Desa Siti Fahruroziah.
Menurut dr. Endah banyak faktor yang mempengaruhi stunting, diantaranya Kepemilikan JKN, Ketersediaan air bersih, Jamban sehat, Imunisasi, Kecacingan, Riwayat Kehamilan, serta penyakit penyerta. Peran posyandu dalam mencegah stunting sangat besar, diharapkan Posyandu dalam era sekarang ini dapat memberikan pelayanan secara primer. Memiliki minimal 5 orang kader dan didampingi satu orang tenaga kesehatan. Menyusun perencanaan posyandu yang terintegrasi berbasis siklus hidup. Melaksanakan kegiatan posyandu yang dilakukan secara terintegrasi. Melaksanakan kunjungan rumah. Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai sistem informasi yang berlaku , dapat menggunakan aplikasi ASIK Posyandu (bila sudah tersosialisasi).
Posyandu juga diharapkan dapat melayani warga masyarakat baik Pelayanan Hari Buka Posyandu yang meliputi : Jadwal Rutin Bulanan, Sasaran seluruh siklus hidup, dan Layanan Promotif Preventif. Ataupun Layanan diluar Hari Buka Posyandu yang meliputi : Kunjungan rumah, Pemberdayaan Masyarakat, dan Koordinasi Puskesmas Pemantau". "Layanan hari buka setiap bulan, tidak harus serentak dalam satu waktu, tetapi dapat dilaksanakan terjadwal".imbuhnya.